Jun 27, 2013

6

Teruntuk angin,
Aku lagi-lagi ingin bercerita
Bukan tentang kisah para pujangga
Tetapi hanya bagian kecil sebuah cerita
Yang pernah terekam baik oleh mata
Lantas berubah menjadi gugusan tak bermakna

Aku pernah kehilangan
Seseorang yang masih bisa teraih tangan
Namun keberadaannya terasa diatas angan
Dia seharusnya mendampingi setiap langkahku
Mengajarkan caraku berseru
Menuntunku menghirup udara baru

Kubiarkan namanya tertumpuk jerami
Meski bahkan dirinya tak peduli
Bahwa dirinya masih dinanti
Aku tetap menyimpannya disini
Menyayanginya tetap dihati

Aku bahkan lupa bagaimana cerah senyum mu
Binar mata mu, hangatnya pelukanmu
Aku terlalu takut mengingatmu
Karna telalu banyak pahit tentangmu
Biarlah aku menyayangi seseorang yang terlalu semu.

Angin,
Tolong sampaikan pesanku padanya
Aku menyayanginya, meski sering kali ku coba menghapus bayangnya
Ia sudah menyakiti terlalu jauh orang yang kusayangi
Tetapi dirinya berdiri terlalu kokoh didasar hati ini
Hingga telah kujaga utuh-utuh rasa ini,
Agar ketika ia kembali,
Masih tersisih rasa untuk dirinya,yang terlalu abu-abu.
Karna disini,
Aku menunggu.


Angin,
Berikanlah dirinya sejuknya pagimu
Jagalah dirinya dari dinginmu yang menusuk
Sampaikanlah pelukanku yang lama hilang dari rengkuhannya
Sekali lagi, aku menyayanginya.


Love,
Your beloved daughter,
Ridha Rizkia.

No comments:

Post a Comment