May 13, 2013

2

Sudah. Hadirnya telah tersapu oleh keputusasaan yang membeku. Terlalu banyak dirinya dalam bunga tidurku. Biarkanlah dirinya hanya menjadi bagian dari memori yang pernah hidup dan menemani. Biarkanlah dirinya hanya menjadi teman lama yang dirindukan sebagai kawan yang lama tak berjumpa. Biarkanlah bayang dirinya meluruh bersama setiap kata yang ku tulis tentang dirinya.

Aku memang lelah. Dan telah berulang kali aku mengatakannya. Sudah habis seluruh penyesalanku yang terbayar dengan waktu yang kuhabiskan untuk menunggunya. Dari dulu, sebenarnya aku bisa saja menghapus sebintik rasaku padanya. Hanya saja aku terlalu terlena akan sebuah gelombang rasa kala mengingatnya. Ada ketenangan dan kerinduan disana. Yang tak pernah berani aku sentuh untuk pergi.

Aku tak pernah mau berusaha. Karna kuanggap semuanya akan selesai dengan sendirinya. Sampai semuanya menjadi terlalu berlarut-larut dan semakin sulit dilepaskan. Detak yang dulu terasa hangat bersamanya kini telah gugur dan menghilang. Seiring ketiadaannya yang mulai terasa baik-baik saja itupun membawaku sampai ke titik benar-benar menyerah dan bebas. Dan sungguh, tak ada lagi yang tersisa disini untuknya.

Aku selesai. Dengan seluruh detik waktu dan rangkaian kata yang kubuat diatas namakan untukmya. Meskipun lagi-lagi harus berakhir dengan bungkam. Aku benar-benar selesai.
Semoga post-an ini adalah post terakhir tentangnya ya. Semoga saja.