Jun 3, 2013

3

Hai langit malam, teman lama ku. Aku ingin bercerita...

Satu lagi bagian dari hidupku, mungkin akan selesai. Meninggalkan memoar yang aku tahu, akan menjadi kenangan yang terlalu indah untuk aku lupakan. Sungguh, aku tidak ingin terlalu cepat dewasa. Aku merindukan masa kecilku. Ketika aku tidak perlu peduli apa-apa. Kini, aku terlalu peduli pada banyak hal. Hingga aku juga terlalu tersakiti karna banyak hal.

Langit, aku memang tidak pernah sendiri. Tetapi sekarang aku bisa membusungkan dada padamu. Semakin banyak orang yang mampu membuatku merasa seperti baik-baik saja, meski kadang tidak begitu. Ada keluargaku, yang tak pernah luput dalam daftar doa ku pada Yang Kuasa. Ada sahabat-sahabatku, yang tak pernah henti mengurai tawa dalam sepi ku.

Banyak yang berubah. Waktu memang berjalan dengan seharusnya bersama takdir. Aku tidak tahu, semakin bergulirnya waktu, semakin sulit aku menapaki jalan kecil dalam hidupku. Aku manusia biasa yang kecil. Tidak ada seperempatnya dunia ini. Meski sering kali aku merasa beruntung, tetapi tetap saja sebagian dari ego-ku mengatakan, aku tidak suka hidup begini. Aku rindu dulu.

Langit, malam ini dingin. Bahkan tak ada bintang yang menjadi kawanmu itu. Padahal, aku butuh sebuah cahaya dalam balutan gelapmu. Sekecil apapun itu....







No comments:

Post a Comment